Ketika dihadapi dengan berbagai perubahan cepat di dunia, Bangsa
Indonesia seolah menutup mata menerima segala bentuk informasi dan
produk-produk asing. Banyak diantara masyarakat Indonesia yang tidak
tahu atau pura-pura tidak menyadari apa yang mereka terima. Hal tersebut
dasarnya bukan tentang produk apa yang diterima, tetapi lebih mengacu
pada esensi dari suatu produk asing tersebut. Sudah menjadi keharusan
bagi suatu bangsa untuk terus mengembangkan diri, mengembangkan Negara,
serta secara umum dapat memajukannya. Tentu, sebagai bangsa yang sedang
tumbuh, Indonesia tidak dapat berdiri sendiri. Artinya, Indonesia butuh
pembelajaran yang melibatkan dua sisi antara Internal dan Eksternal.
Kita (bangsa Indonesia) butuh aktualisasi diri dan membuka diri terhadap
hal-hal baru.
Pada dasarnya membuka diri bukan
lah suatu masalah. Seperti yang dikatakan di atas, bahwa sesungguhnya
pun kita membutuhkan ruang lingkup yang lebih besar untuk dapat belajar.
Namun, apakah kita telah merefleksikan pola pikir seperti itu ke
tatanan masyarakat secara umum? Belum! Kelemahan bangsa Indonesia
terhadap informasi luar adalah tidak cakapnya menyaring antara hal
positif dan negatif. Hal tersebut tercermin di dalam tatanan social
masyarakat Indonesia yang cenderung melupakan identitas dirinya yang
secara umum dipandang sebagai Identitas Nasional.
Jika
kita menempatkan diri kita di masa peringatan Hari Kemerdekaan, kapan
pun tahunnya, sering sekali kita melihat di televisi, ketika wartawan
dari Stasiun TV Nasional melakukan wawancara dengan masyarakat dan
pejabat pemerintah tentang nilai-nilai dasar Negara Indonesia. Contoh
yang paling kecil namun sangat mendasar, adalah sila-sila yang
terkandung di Pancasila. Sebagian masyarakat tidak hapal terhadap
Pancasila. Atau sekedar menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia pun masih
banyak masyarakat yang lupa atau tidak tahu. Hal tersebut, sekilas tidak
terlihat sebagai masalah. Namun, ia akan menjadi suatu masalah ketika
dalam kehidupan social tidak dapat diaplikasi-kan ke dalam bentuk
konkrit.
Pancasila, pada dasarnya merupakan
sebuah konsep yang dikembangkan menjadi suatu ideologi politik.
Pancasila tidak akan bernilai dan bermakna sampai instrument yang
terkandung di dalam Pancasila direfleksikan ke kehidupan nyata.
Pancasila dirumuskan sebagai ideologi karena kebutuhan Nasional. Kenapa
ia dibutuhkan? Bung Karno, sebagai salah satu perumus Pancasila
menyadari bahwa di tengah kondisi psikologis, religi, budaya, dan latar
belakang masyarakat Indonesia yang heterogen, Negara Indonesia
membutuhkan payung yang dapat melindungi dan mencakup keseluruhan
masyarakat Indonesia.
Tidak dapat diragukan
lagi, bahwa Pancasila merupakan identitas nyata masyarakat Indonesia.
Kenapa ia disebut sebagai Identitas Nasional Indonesia? Karena cakupan
yang dikandung Pancasila bersifat universal berdasarkan karakter
masyarakat Indonesia. Lalu, jika ada yang mengatakan, “bangsa Indonesia
toh punya beraneka ragam nilai dan norma budaya di setiap daerah, lalu
kenapa Pancasila yang dijadikan dasar dan identitas?”. Maka jawabannya
adalah, belum tentu kebudayaan yang ada di salah satu daerah menjadi
budaya yang sesuai di daerah lainnya. Dengan demikian, berdasarkan
kesatuan yang dibentuk Indonesia bahwa kita adalah Negara yang berdiri
dalam persatuan NASIONAL. Nasional menunjukkan sikap terhadap kesatuan
komunitas sosio-kultural yang memiliki semangat dan cita-cita yang sama
serta perwujudan ideologi yang dilakukan dengan asas persatuan.
Lalu,
apakah Identitas yang Indonesia miliki sudah berjalan dengan benar di
kehidupan nyata masyarakatnya? Mari kita lihat dan telaah lebih dalam.
Sebagaimana cita-cita yang digariskan oleh para Pendiri bangsa,
Pancasila selayaknya dipahami sebagai landasan yang dapat menaungi dan
membawa Indonesia ke arah yang lebih baik, terutama setelah pengalaman
historis Indonesia yang sangat kelam.
Berbicara
mengenai pengalaman historis, rasanya masyarakat sulit melupakan dan
berpura-pura tutup mata terhadap peristiwa yang terjadi di masa lampau.
Sangat banyak peristiwa yang bertentangan dengan jati diri nasional yang
terkandung di Pancasila. Contoh, kasus kekerasan yang melibatkan Agama,
perbedaan suku, dan pelanggaran Hak Asasi Manusia. Hal-hal tersebut
secara signifikan telah melenceng jauh dari nilai moral yang terkandung
dalam Pancasila.
Kemudian, dapat kah masyarakat
Indonesia menyadari bahwa dewasa ini masyarakat Indonesia cenderung
bersifat dan bersikap individualistis dalam bermasyarakat? Semakin
banyak individu-individu yang bertindak demi kepentingan dirinya sendiri
ketimbang mementingkan asas Gotong Royong yang merupakan sistem
masyarakat Indonesia dalam bersosial.
Bapak
Soekarno, pernah mengemukakan gagasan yang sangat popular, Trisakti.
Terdapat tiga prakarsa yang menjadi kandungan dari Trisakti yaitu,
berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan
berkepribadian di dalam budaya. Berdaulat di bidang politik berarti
bebas dan merdeka dari segala bentuk penjajahan, kolonialisme dan
imperialisme. Berdikari di bidang ekonomi berarti mandiri dalam memenuhi
kebutuhan hidup yang berasaskan demokrasi dan memegang teguh prinsip
keadilan dan kebersamaan dengan harapan tidak bergantung dari bantuan
dunia luar. Terakhir, berkepribadian di dalam budaya, bermakna bahwa
selayaknya bangsa Indonesia hidup dalam garis budayanya sendiri dan
mengembangkan serta memajukannya berdasarkan identitas yang terkandung
di dalam Pancasila. Dan melalui Pancasila pula lahir semboyan (semakin
luntur) yang sangat terkenal, “Bhineka Tunggal Ika” yang memiliki arti
sangat universal dan bersifat sebagai pemersatu. Bahkan Bhineka Tunggal
Ika merupakan semboyan yang diadaptasi ke dalam salah satu organisasi
terbesar dunia, Uni Eropa dalam menjalankan visi dan misinya.
Oleh
karena itu, dapat lah dipahami bahwa dari Pancasila merupakan akar yang
sangat fundamental. Penting bagi seluruh masyarakat Indonesia
mengamalkannya ke dalam kehidupan nyata nan konkrit. Memasukkan ide-ide
dari dunia luar ke dalam Pancasila sejatinya juga perlu, mengingat
Pancasila merupakan ideologi yang bersifat dinamis dan sangat fleksibel.
Penyegaran semacam itu lah yang dibutuhkan Pancasila dalam berkembang.
Kemudian
daripada itu, melalui Pancasila sebagai Identitas Nasional Indonesia,
masyarakat Indonesia sejatinya tidak perlu takut dalam menghadapi
tantangan global dan kehilangan control dalam menyaring budaya lain dari
bangsa asing. Karena, jika nilai-nilai yang terkandung di Pancasila
diamalk`n pada setiap individu, akan terbentuk lah KARAKTER masyarakat
Indonesia yang sangat kuat dan mampu mengatasi serta menyaring segala
bentuk yang berasal dari luar.
PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN
Selasa, 02 Juli 2013
FISIOLOGI PERANAN HORMON TERHADAP PERTUMBUHAN TUMBUHAN
HORMON YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN/PERKEMBANGAN TUMBUHAN
Mis: IAA
Pengaruh : mendorong pemanjangan batang, pertumbuhan akar, diferensiasi sel dan percabangan, pertumbuhan buah, dominansi apikal, fototropisme dan geotropisme.
Tempat produksi : dihasilkan pada embrio dalam biji, meristem batang, dan daun-daun muda.
Hormon Sitokinin
Mis: Zeatin
Pengaruh : mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi akar, mendorong pembelahan, pertumbuhan sel, perkecambahan dan pembungaan, menghambat penuaan.
Hormon Giberalin
Mis: GA3
Pengaruh : mendorong perkecambahan biji dan tunas, pemanjangan batang, pertumbuhan daun, pertumbuhan daun, pembungaan, dan perkembangan buah, mempengaruhi pertumbuhan daun, diferensiasi.
Hormon Asam Abisat
Pengaruh : menghambat pertumbuhan, menutup stomata selama kekurangan air, menunda pertumbuhan (dormansi), dan transpirasi.
Tempat produksi : disintesis pada daun, batang, buah dan biji.
Hormon Etilen
Pengaruh : mendorong pemasakan buah, menyebabkan batang menjadi tebal
Tempat produksi : diproduksi di jaringan buah masak, di ruas batang dan di daun muda.
Hormon Asam Traumalin (Hormon Luka)
Pengaruh : merangsang/mendorong pembelahan sel di daerah luka sehingga bekas lukanya tertutup kembali.
Tempat produksi : diproduksi tumbuhan dikotil yang terluka
Hormon Kalin
Pengaruh : merangsang proses pembentukan batang, akar, daun, bunga (organ)
Tempat produksi : dihasilkan di batang, daun, bunga, dan akar
Batang : Kaulokalin
Akar : Rhyzokalin
Daun : Filokalin
Bunga : Antokalin
AGRONOMI PERBANYAKAN TANAMAN
Bagaimana cara memperbanyak tanaman tanpa biji
yang memiliki kelebihan dibandingkan dengan biji, Perbanyakan tanaman
dapat berlangsung dengan cara :
-
Secara kawin ( sexual / generatif ) yaitu yang dikenal dengan perbanyakan menggunakan biji.
-
Secara tidak kawin ( asexual / vegetatif ) yaitu dikenal dengan perbanyakan tanaman dengan menggunakan cara buatan ( tidak menggunakan biji ).
Masing-masing cara perbanyakan ini mempunyai kelebihan dan kelemahan .
Kelebihan dari perbanyakan secara generatif / menggunakan biji adalah :
-
Dapat dikerjakan dengan mudah
-
Biasanya lebih sehat dan hidup lebih lama
-
Memungkinkan diadakan perbaikan –perbaikan sifat tanaman lewat persilangan baru.
-
Benih lebih mudah disimpan dan dan dikirimkan.
-
Tanaman mempunyai perakaran tunggang yang dalamsehingga tahan kekeringan pada musim kemarau dan tahan rebah.
Kelebihan dari perbanyakan tanaman secara vegetatif adalah :
-
Untuk perbanyakan tanaman yang tidak menghasilkan biji
-
Sifat-sifat yang baik dari tanaman induk dapat diturunkan.
-
Lebih cepat menghasilkan
-
Untuk beberapa tanaman lebih murah.
-
Dapat dipakai untuk menggabungkan sifat yang baik dari perakaran dan batang dari suatu tanaman yaitu dengan penempelan / okulasi dan penyambungan / enting.
Perbanyakan tanaman secara vegetatif yaitu
perbanyakan tanaman dengan menggunakan bagian dari tanaman, baik cabang,
ranting, daun, batang, tunas, akar maupun daun. Cara perbanyakan ini
dapat dilakukan dengan cara mencangkok, menyetek, okulasi, merunduk, dan
sambung.
Keuntungan dari perbanyakan tanaman sistem ini adalah sifat induknya sama dengan hasil turunannya.
Sedangkan alasan lain dari perbanyakan secara vegetatif adalah :
1. Tanaman tidak menghasilkan atau sedikit menghasilkan biji.
2. Biji yang dihasilkan oleh tanaman sukar berkecambah.
3. Tanaman yang diperbanyak secara vegetatif akan lebih cepat berbuah
dibandingkan dengan tanaman yang berasal dari biji .
4. Tanaman akan lebih kuat bila disambungkan pada batang jenis lain.
5. Tanaman lebih ekonomis bila diperbanyak dengan vegetatif.
6. Tanaman lebih tahan suhu dingin bila disambungkan pada batang jenis tanaman lain.
Perbanyakan vegetatif tidak hanya menyetek,mencangkok dan menyambung saja tetapi masih ada cara-cara lainnya .
Secara garis besar perbanyakan vegetatif dibagi :
-
Perbanyakan vegetatif dengan menggunakan bagian-bagian khusus tanaman ( tidak terjadi perbaikan sifat tanaman )
-
Perbanyakan vegetatif secara buatan ( tidak perbaikan sifat tanaman ,contoh dengan stek,dan mencangkok )
-
Perbanyakan vegetatif secara buatan ( dapat memperbaiki sifat tanaman contoh dengan menyambung ).
FISIOLOGI DEFINISI ENZIM
Enzim adalah satu atau beberapa gugus polipeptida (protein) yang
berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa
habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Enzim bekerja dengan cara
menempel pada permukaan molekul zat-zat yang bereaksi dan dengan
demikian mempercepat proses reaksi. Percepatan terjadi karena enzim
menurunkan energi pengaktifan yang dengan sendirinya akan mempermudah
terjadinya reaksi.
Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya dapat bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi kimia. Hal ini disebabkan perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersifat tetap. Sebagai contoh, enzim α-amilase hanya dapat digunakan pada proses perombakan pati menjadi glukosa.
Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama adalah substrat, suhu, keasaman, kofaktor dan inhibitor. Tiap enzim memerlukan suhu dan pH (tingkat keasaman) optimum yang berbeda-beda karena enzim adalah protein, yang dapat mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah. Di luar suhu atau pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara optimal atau strukturnya akan mengalami kerusakan. Hal ini akan menyebabkan enzim kehilangan fungsinya sama sekali. Kerja enzim juga dipengaruhi oleh kofaktor dan inhibitor.
Dewasa ini, enzim adalah senyawa yang umum digunakan dalam proses produksi. Enzim yang digunakan pada umumnya berasal dari enzim yang diisolasi dari bakteri. Penggunaan enzim dalam proses produksi dapat meningkatkan efisiensi yang kemudian akan meningkatkan jumlah produksi.
Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya dapat bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi kimia. Hal ini disebabkan perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersifat tetap. Sebagai contoh, enzim α-amilase hanya dapat digunakan pada proses perombakan pati menjadi glukosa.
Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama adalah substrat, suhu, keasaman, kofaktor dan inhibitor. Tiap enzim memerlukan suhu dan pH (tingkat keasaman) optimum yang berbeda-beda karena enzim adalah protein, yang dapat mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah. Di luar suhu atau pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara optimal atau strukturnya akan mengalami kerusakan. Hal ini akan menyebabkan enzim kehilangan fungsinya sama sekali. Kerja enzim juga dipengaruhi oleh kofaktor dan inhibitor.
Dewasa ini, enzim adalah senyawa yang umum digunakan dalam proses produksi. Enzim yang digunakan pada umumnya berasal dari enzim yang diisolasi dari bakteri. Penggunaan enzim dalam proses produksi dapat meningkatkan efisiensi yang kemudian akan meningkatkan jumlah produksi.
Enzim. Pengertian dan Definisi Enzim. Enzim merupakan senyawa organik bermolekul besar yang berfungsi untuk
mempercepat jalannya reaksi metabolisme di dalam tubuh tanpa
mempengaruhi keseimbangan reaksi. Enzim tidak ikut bereaksi karena itu
struktur enzim tidak berubah baik sebelum dan sesudah reaksi tetap.
Enzim berfungsi sebagai biokatalisator.
Komponen
utama enzim adalah protein yang sifatnya fungsional, bukan protein
struktural. Namun begitu tidak tidak semua protein bertindak sebagai
enzim. Enzim dibentuk dalam protoplasma sel. Enzim beraktifitas di dalam
sel tempat sintesisnya disebut endoenzim. Sedangkan enzim yang
beraktivitas diluar sel tempat sintesisnya disebut eksoenzim. Sebagian
besar enzim bersifat endoenzim
Enzim diberi nama
sesuai dengan nama substrat dan reaksi yang dikatalisis. Biasanya
ditambah akhiran ase. Enzim terdiri dari beberapa golongan yang terbagi
berdasarkan tipe reaksi yang dikatalisnya.
- See more at: http://diajengsurendeng.blogspot.com/2012/04/enzim-pengertian-dan-definisi-enzim.html#sthash.7ha1BjFY.dpuf
Enzim. Pengertian dan Definisi Enzim. Enzim merupakan senyawa organik bermolekul besar yang berfungsi untuk
mempercepat jalannya reaksi metabolisme di dalam tubuh tanpa
mempengaruhi keseimbangan reaksi. Enzim tidak ikut bereaksi karena itu
struktur enzim tidak berubah baik sebelum dan sesudah reaksi tetap.
Enzim berfungsi sebagai biokatalisator.
Komponen
utama enzim adalah protein yang sifatnya fungsional, bukan protein
struktural. Namun begitu tidak tidak semua protein bertindak sebagai
enzim. Enzim dibentuk dalam protoplasma sel. Enzim beraktifitas di dalam
sel tempat sintesisnya disebut endoenzim. Sedangkan enzim yang
beraktivitas diluar sel tempat sintesisnya disebut eksoenzim. Sebagian
besar enzim bersifat endoenzim
Enzim diberi nama
sesuai dengan nama substrat dan reaksi yang dikatalisis. Biasanya
ditambah akhiran ase. Enzim terdiri dari beberapa golongan yang terbagi
berdasarkan tipe reaksi yang dikatalisnya
- See more at: http://diajengsurendeng.blogspot.com/2012/04/enzim-pengertian-dan-definisi-enzim.html#sthash.vpZ3Bnv7.dpuf
Enzim. Pengertian dan Definisi Enzim. Enzim merupakan senyawa organik bermolekul besar yang berfungsi untuk
mempercepat jalannya reaksi metabolisme di dalam tubuh tanpa
mempengaruhi keseimbangan reaksi. Enzim tidak ikut bereaksi karena itu
struktur enzim tidak berubah baik sebelum dan sesudah reaksi tetap.
Enzim berfungsi sebagai biokatalisator.
Komponen
utama enzim adalah protein yang sifatnya fungsional, bukan protein
struktural. Namun begitu tidak tidak semua protein bertindak sebagai
enzim. Enzim dibentuk dalam protoplasma sel. Enzim beraktifitas di dalam
sel tempat sintesisnya disebut endoenzim. Sedangkan enzim yang
beraktivitas diluar sel tempat sintesisnya disebut eksoenzim. Sebagian
besar enzim bersifat endoenzim
Enzim diberi nama
sesuai dengan nama substrat dan reaksi yang dikatalisis. Biasanya
ditambah akhiran ase. Enzim terdiri dari beberapa golongan yang terbagi
berdasarkan tipe reaksi yang dikatalisnya
- See more at: http://diajengsurendeng.blogspot.com/2012/04/enzim-pengertian-dan-definisi-enzim.html#sthash.vpZ3Bnv7.dpuf
Enzim. Pengertian dan Definisi Enzim. Enzim merupakan senyawa organik bermolekul besar yang berfungsi untuk
mempercepat jalannya reaksi metabolisme di dalam tubuh tanpa
mempengaruhi keseimbangan reaksi. Enzim tidak ikut bereaksi karena itu
struktur enzim tidak berubah baik sebelum dan sesudah reaksi tetap.
Enzim berfungsi sebagai biokatalisator.
Komponen
utama enzim adalah protein yang sifatnya fungsional, bukan protein
struktural. Namun begitu tidak tidak semua protein bertindak sebagai
enzim. Enzim dibentuk dalam protoplasma sel. Enzim beraktifitas di dalam
sel tempat sintesisnya disebut endoenzim. Sedangkan enzim yang
beraktivitas diluar sel tempat sintesisnya disebut eksoenzim. Sebagian
besar enzim bersifat endoenzim
Enzim diberi nama
sesuai dengan nama substrat dan reaksi yang dikatalisis. Biasanya
ditambah akhiran ase. Enzim terdiri dari beberapa golongan yang terbagi
berdasarkan tipe reaksi yang dikatalisnya
- See more at: http://diajengsurendeng.blogspot.com/2012/04/enzim-pengertian-dan-definisi-enzim.html#sthash.vpZ3Bnv7.dpuf
Enzim. Pengertian dan Definisi Enzim. Enzim merupakan senyawa organik bermolekul besar yang berfungsi untuk
mempercepat jalannya reaksi metabolisme di dalam tubuh tanpa
mempengaruhi keseimbangan reaksi. Enzim tidak ikut bereaksi karena itu
struktur enzim tidak berubah baik sebelum dan sesudah reaksi tetap.
Enzim berfungsi sebagai biokatalisator.
Komponen
utama enzim adalah protein yang sifatnya fungsional, bukan protein
struktural. Namun begitu tidak tidak semua protein bertindak sebagai
enzim. Enzim dibentuk dalam protoplasma sel. Enzim beraktifitas di dalam
sel tempat sintesisnya disebut endoenzim. Sedangkan enzim yang
beraktivitas diluar sel tempat sintesisnya disebut eksoenzim. Sebagian
besar enzim bersifat endoenzim
Enzim diberi nama
sesuai dengan nama substrat dan reaksi yang dikatalisis. Biasanya
ditambah akhiran ase. Enzim terdiri dari beberapa golongan yang terbagi
berdasarkan tipe reaksi yang dikatalisnya
- See more at: http://diajengsurendeng.blogspot.com/2012/04/enzim-pengertian-dan-definisi-enzim.html#sthash.vpZ3Bnv7.dpuf
Enzim. Pengertian dan Definisi Enzim. Enzim merupakan senyawa organik bermolekul besar yang berfungsi untuk
mempercepat jalannya reaksi metabolisme di dalam tubuh tanpa
mempengaruhi keseimbangan reaksi. Enzim tidak ikut bereaksi karena itu
struktur enzim tidak berubah baik sebelum dan sesudah reaksi tetap.
Enzim berfungsi sebagai biokatalisator.
Komponen
utama enzim adalah protein yang sifatnya fungsional, bukan protein
struktural. Namun begitu tidak tidak semua protein bertindak sebagai
enzim. Enzim dibentuk dalam protoplasma sel. Enzim beraktifitas di dalam
sel tempat sintesisnya disebut endoenzim. Sedangkan enzim yang
beraktivitas diluar sel tempat sintesisnya disebut eksoenzim. Sebagian
besar enzim bersifat endoenzim
Enzim diberi nama
sesuai dengan nama substrat dan reaksi yang dikatalisis. Biasanya
ditambah akhiran ase. Enzim terdiri dari beberapa golongan yang terbagi
berdasarkan tipe reaksi yang dikatalisnya
- See more at: http://diajengsurendeng.blogspot.com/2012/04/enzim-pengertian-dan-definisi-enzim.html#sthash.vpZ3Bnv7.dpuf
Enzim. Pengertian dan Definisi Enzim. Enzim merupakan senyawa organik bermolekul besar yang berfungsi untuk
mempercepat jalannya reaksi metabolisme di dalam tubuh tanpa
mempengaruhi keseimbangan reaksi. Enzim tidak ikut bereaksi karena itu
struktur enzim tidak berubah baik sebelum dan sesudah reaksi tetap.
Enzim berfungsi sebagai biokatalisator.
Komponen
utama enzim adalah protein yang sifatnya fungsional, bukan protein
struktural. Namun begitu tidak tidak semua protein bertindak sebagai
enzim. Enzim dibentuk dalam protoplasma sel. Enzim beraktifitas di dalam
sel tempat sintesisnya disebut endoenzim. Sedangkan enzim yang
beraktivitas diluar sel tempat sintesisnya disebut eksoenzim. Sebagian
besar enzim bersifat endoenzim
Enzim diberi nama
sesuai dengan nama substrat dan reaksi yang dikatalisis. Biasanya
ditambah akhiran ase. Enzim terdiri dari beberapa golongan yang terbagi
berdasarkan tipe reaksi yang dikatalisnya
- See more at: http://diajengsurendeng.blogspot.com/2012/04/enzim-pengertian-dan-definisi-enzim.html#sthash.vpZ3Bnv7.dpufPUPUK CARA PENGAPLIKASIAN PUPUK
PEMUPUKAN YANG BERIMBANG
Pemupukan sebaiknya dilakukan secara berimbang yang berarti disesuaikan juga dengan kondisi tanah. Perimbangan yang tepat menyebabkan ketiga unsur utama ini akan saling mengendalikan, mengimbangi, dan saling mendukung. Demikian juga dengan unsur-unsur lainnya..
Pupuk yang diberikan merupakan unsur tambahan sehingga jumlah Nitrogen, Phospor dan Kalium yang tersedia bagi tanaman berada dalam perbandingan yang tepat.
Pada saat bersamaan, ketersediaan unsur-unsur lainnya juga harus optimal. Contohnya, pemupukan hanya dengan urea saja, akan menyebabkan tanaman kelihatan cepat rimbun, tetapi lemah, mudah rebah dan rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Demikian juga sebaliknya jika hanya diaplikasikan pupuk SP36 dan KCl saja, akan tidak berpengaruh optimal terhadap pertumbuhan dan produksi. Pada prinsipnya keseimbangan hara secara menyeluruh sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan yang normal.
CARA PEMUPUKAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, penggunaan pupuk dengan kombinasi Urea 200 kg / ha; SP-36 100 kg / ha dan KCl 150 kg / ha dapat meningkatkan hasil pad 6.66 ton / ha dengan effisiensi fisik culup tinggi 10.8 kg gabah kering / kg. Kombinasi pupuk dengan efisiensi 5.1 berarti setiap keluaran 1 unit memperoleh penghasilan 5 unit
Pemupukan sebaiknya dilakukan secara berimbang yang berarti disesuaikan juga dengan kondisi tanah. Perimbangan yang tepat menyebabkan ketiga unsur utama ini akan saling mengendalikan, mengimbangi, dan saling mendukung. Demikian juga dengan unsur-unsur lainnya..
Pupuk yang diberikan merupakan unsur tambahan sehingga jumlah Nitrogen, Phospor dan Kalium yang tersedia bagi tanaman berada dalam perbandingan yang tepat.
Pada saat bersamaan, ketersediaan unsur-unsur lainnya juga harus optimal. Contohnya, pemupukan hanya dengan urea saja, akan menyebabkan tanaman kelihatan cepat rimbun, tetapi lemah, mudah rebah dan rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Demikian juga sebaliknya jika hanya diaplikasikan pupuk SP36 dan KCl saja, akan tidak berpengaruh optimal terhadap pertumbuhan dan produksi. Pada prinsipnya keseimbangan hara secara menyeluruh sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan yang normal.
WAKTU PELAKSANAAN PEMUPUKAN
Waktu pemupukan diberikan sesuai dengan tingkat
pertumbuhan tanaman dan jenis pupuk yang akan menjamin optimalnya penyerapan
unsur pupuk oleh tanaman. Pemberian pupuk SP36 dan TSP dilakukan pada saat
tanaman dan Urea diberikan dua kali yaitu 1/2 dosisseminggu setelah tanam dan ½
dosis berikutnya 35 hari stelah tanam ( pada saat tanaman aktif ). KCL
sebaiknya diberikan lebih sedikit tetapi lebih sering, lebih baik dibandingkan
dengan pemberian dalam jumlah besar sekaligus. Untuk menjamin penyerapan unsur
hara dari pupuk KCl maka pemberian dilakukan sesuai denga tingkat pertumbuhan
tanaman padi, yaitu 1/3 dosis pada seminggu setah tanam, 1/3 dosis pada 35 hari
setelah tanam ( saat anakan aktif ) dan 1/3 dosis pada 55 hari stelah tanam
saat primordia
HAL HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN PADA SAAT PEMUPUKAN
- Jika anda menggunakan Urea, SP36 dan KCl (200-250 Kg : 100-150 Kg : 75-100 Kg /ha). Satu hari sebelum tanam lakukan penyebaran pupuk SP36 100%. Setelah umur 7 hst lakukan penyebaran Urea 30% dengan KCl 50%. Ketika umur 20 hst lakukan penyebaran urea 40 % dan setelah berumur 30 hst lakukan penyebaran urea 30% dan KCl 50%. Jika anda menggunakan Urea, SP36 dan KCl namun anda mempunyai BWD. Aplikasi pertama dan kedua sama seperti diatas (Sebelum tanam aplikasi SP36 100%, 7 hst aplikasi urea 30% ditambah KCl 50%), tetapi setiap seminggu sekali lakukan tes warna daun dengan BWN. Jika hasil pengetesan tersebut dirasa butuh penambahan urea baru lakukan penambahan sedikit saja sekitar 10%. Pengetesan dilakukan sampai tanaman padi berumur 40 hst. Pada umur 30 hst KCL yang tersisa 50% diberikan semuanya.
- Jika anda menggunakan Urea dan NPK Ponska (100 Kg : 300 Kg / ha). Umur 7 hst berikan urea 30% dan NPK Ponska 50%, pada umur 20 hst berikan urea 40% dan setelah umur 30 hst berikan urea 30% dan NPK Ponska 50%. Jika menggukan BWD aplikasi 7 hst berikan Ponska saja 50% tanpa urea, setelah satu minggu lakukan test dengan BWD jika hasil tes dirasa perlu penambahan urea lakukan penambahan 10% saja. Demikian seterusnya lakukan pengetesan setiap seminggu sekali dengan BWD. Ketikan umur 30 hst berikan Ponska yang 50%.
- Jika anda menggunakan Urea dan NPK Pelangi (100 Kg : 300 Kg / ha). Berikan NPK pelangi 100% di saat padi berumur 1 hst. Setelah satu minggu berikan urea 30%. Ketika umur 20 hst berikan urea 40% dan ketika padi berumur 30 hst berikan urea yang 30%. Jika anda menggunakan BWD berikan NPK Pelangi 100% ketika padi berumur 1 hst, setelah 7 hst lakukan test dengan BWD dan jika hasil test BWD dirasa perlu dilakukan penambahan lakukan penambahan urea 10% saja. Demikian seterusnya lakukan pemberian urea setelah melakukan test dengan BWD setiap 1 minggu sekali.
CARA PEMUPUKAN
Pemupukan dilakukan secara manual disebar atau hambur
merata pada areal tanaman. Untuk aplikasi Urea dan KCl dapat dicampur secara
merata tapi harus segera diaplikasikan.
pemupukan yang dilakukan dengan cara ditaburkan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, penggunaan pupuk dengan kombinasi Urea 200 kg / ha; SP-36 100 kg / ha dan KCl 150 kg / ha dapat meningkatkan hasil pad 6.66 ton / ha dengan effisiensi fisik culup tinggi 10.8 kg gabah kering / kg. Kombinasi pupuk dengan efisiensi 5.1 berarti setiap keluaran 1 unit memperoleh penghasilan 5 unit
Beberapa cara tehnik aplikasi pupuk pada tanaman padi
- Taburkan secara merata pada areal sawah jika anda menggunakan sistem tegel.
- Jika anda menggunakan sistem tanam jajar legowo maka pemberian pupuk hanya pada tempat yang ada tanamannya atau diluar legowo. Pemberian atau penyebaran dilakukan melalui legowo tersebut.
- Pemberian pupuk ada juga yang dijimpitkan dan ditaruh diperempatan jarak tanaman padi. Jadi tidak disebar secara merata.
- Ada juga petani yang kreatif yang memberikan pupuk tersebut dengan cara dijimpitkan di perempatan di antara tanaman lalu diinjak dengan satu kaki.
Semua itu terserah
anda, jika ada waktu dan tenaga pemberian pupuk dengan cara dijimpit dan
diinjak merupakan pemberian pupuk paling efektif karena bisa mengurangi
terbuangnya pupuk oleh penguapan maupun terbawa aliran air. Namun jika anda
merasa repot dan nggak ada waktu boleh disebar saja secara merata.
PANCASILA SEBAGAI PARADIKMA PEMBANGUNAN
Pancasila Sebagai Sumber Nilai
Pancasila memuat nilai – nilai luhur untuk dapat menjadi dasar Negara. Ada 3 nilai yang terdapat dalam pancasila :
1. Nilai
Dasar adalah asas-asas yang berasal dari nilai budaya bangsa Indonesia
yang bersifat abstrak dan umum, relatif tidak berubah namun maknanya
selalu dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman. Artinya nilai dasar itu bisa terus menerus ditafsirkan ulang baik makna maupun implikasinya. Melalui penafsiran ulang itulah akan didapat nilai baru yang lebih operasional sesuai dengan tantangan zaman. Adapun
nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila adalah Ketuhanan,
kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan (musyawarah-mufakat), dan Keadilan.
2. Nilai Instrumental, yaitu penjabaran dari nilai dasar yang berbentuk norma sosial dan norma hukum. Seperti UUD 1945, Tap MPR, UU No. 40 tahun 1999 tentang Pers, UU No. 2 Tahun 1999 tentang partai politik, UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM, dll.
3. Nilai Praksis, adalah nilai yang
dilaksanakan dalam kenyataan hidup sehari-hari yang menandakan apakah
nilai dasar atau instrumental masih hidup di tengah masyarakat,
berbangsa dan bernegara. Contoh nilai praksis seperti saling menghormati, toleransi, kerja sama, kerukunan, bergotong royong, menghargai, dll.
Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan
Kata paradigma berasal dari bahasa inggris “paradigm” yang berarti model, pola, atau contoh. Paradigma
juga berarti suatu gugusan sistem pemikiran, cara pandang, nilai-nilai,
metode-metode, prinsip dasar, atau cara pemecahan masalah yang dianut
suatu masyarakat tertentu. Pancasila
adalah paradigma, sebab Pancasila dijadikan landasan, acuan, metode,
nilai, dan tujuan yang ingin dicapai dalam program pembangunan.
Pancasila
sebagai paradigma pembangunan, artinya pancasila berisi
anggapan-anggapan dasar yang merupakan kerangka keyakinan yang berfungsi
sebagai acuan, pedoman dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan
pemamfaatan hasil-hasil pembangunan nasional. Misalnya :
a. Pembangunan tidak boleh bersifat pragmatis, yaitu pembangunan itu tidak hanya mementingkan tindakan nyata dan mengabaikan pertimbangan etis.
b. Pembangunan tidak boleh bersifat ideologis, yaitu secara mutlak melayani Ideologi tertentu dan mengabaikan manusia nyata.
c. Pembangunan harus menghormati HAM, yaitu pembangunan tidak boleh mengorbankan manusia nyata melainkan menghormati harkat dan martabat bangsa.
d. Pembangunan dilaksanakan secara demokratis, artinya melibatkan masyarakat sebagai tujuan pembangunan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut kebutuhan mereka.
e. Pembangunan diperioritaskan pada penciptaan taraf minimum keadilan sosial, yaitu mengutamakan mereka yang paling lemah untuk menghapuskan kemiskinan struktural. Kemiskinan struktural,
adalah kemiskinan yang timbul bukan akibat malasnya individu atau warga
Negara, melainkan diakibatkan dengan adanya struktur-struktur sosial
yang tidak adil.
Makna Pembangunan Nasional
Adalah
rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi aspek
politik, ekonomi, soaial dan budaya, dan Hankam untuk mencapai tujuan
nasional sebagaimana termaktub dalam aline IV Pembukaan UUD 1945.
Hakekat Pembangunan Nasional
Adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia pada umumnya. Wujud
manusia Indonesia seutuhnya adalah manusia Indonesia yang bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, cerdas dan trampil, berbudi luhur, berakhlak
mulia, desiplin, sehat jasmani dan rohani, bertanggung jawab, dan mampu
membangun diri dalam rangka membangun bangsanya.
Tujuan Pembangunan Nasional
Untuk mencapai tujuan nasional sebagaimnana yang termaktub dalam alinea ke empat pembukaan UUD 1945 dalam rangka mencapai masyarakat
Indonesia yang adil dan makmur lahir dan batin berdasarkan pancasila
dan UUD 1945 dalam wadah Negara kesatuan RI dan lingkup pergaulan
internasional yang merdeka dan berdaulat.
Catatan :
Tujuan nasional dalam Pembukaan UUD 1945, adalah :
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia.
2. Memajukan kesejahteraan umum.
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan, kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
DASLINTAN GEJALA SERANGAN NEMATODA
A. Gejala serangan di atas permukaan tanah:
1. Pertumbuhan tidak normal yang diakibatkan oleh luka pada tunas, titik tumbuh, dan primordial bunga.
a) Tunas mati.
Kadang-kadang serangan nematoda menyebabkan matinya tunas atau titik tumbuh tanaman, sehingga tanaman tidak dapat hidup. Kasus ini terjadi pada tanaman strawberry yang terserang Aphelenchoides
b) Batang dan daun mengkerut
Serangan nematoda pada titik tumbuh tanaman, kadang-kadang tidak sampai menyebabkan tanaman mati dan masih memungkinkan batang, daun, atau struktur lain dapat berkembang. Perkembangan organ-organ tersebut tidak sempurna sehingga menyebabkan terjadinya pengerutan atau pemuntiran. Contoh tanaman gandum terserang larva Anguina tritici pada daerah titik tumbuhnya.
c) Puru biji
Biji tanaman rumputan atau biji-bijian yang terserang Anguina. Setelah bunga terbentuk, nematoda yang telah tumbuh sempurna mulai masuk dan menyerang pada bagian ini sampai nematoda dewasa. Di tempat inilah nematoda bekembang biak. Akibatnya primordial bunga akan membentuk puru yang di dalamnya berisi sejumlah besar larva nematoda; nematoda ini mampu hidup pada waktu yang cukup lama.
2. Pertumbuhan tidak normal sebagai akibat terjadinya luka pada bagian dalam batang dan daun.
a) Nekrosis
Beberapa jenis nematoda hidup dan makan dalam jaringan batang dan daun, akibatnya terjadi nekrosis. Contoh gejala penyakit “cincin merah” pada batang kelapa yang terserang oleh Rhadinaphelenchus cocophilus, terjadi karena adanya luka pada pangkal batang tanaman tersebut. Contoh lain, Ditylenchus dipsaci yang menyebabkan luka pada batang dan daun pada berbagai tanaman.
b) Becak dan luka daun.
Nematoda yang menyerang daun, kadang-kadang makan dan merusak parenkim. Nematoda tersebut masuk melalui stomata. Contoh: Aphelenchoides ritzmabosi yang menyerang daun Chrysantemum.
c) Puru pada daun
Anguina balsamophila dan A. millefolii menyebabkan terjadinya puru pada daun yang terserang oleh nematoda ini.
B. Gejala di bawah permukaan tanah.
1. Puru akar
Gejala ini tampak apabila suatu tanaman terserang nematoda puru akar. Ada beberapa jenis nematoda yang menyebabkan puru akar, yaitu Naccobus, Ditylenhus radicicola. Kedua nematoda tersebut membentuk puru pada akar tanaman oat, barley dan jenis rerumputan lain.
2. Busuk
Nematoda yang masuk pada tanaman menyebabkan luka. Terjadinya luka ini mula-mula disebabkan oleh cucukan nematoda, namun kerusakan yang lebih berat yang terjadi selanjutnya mungkin diakibatkan oleh serangan organisme lain yang masuk sebagai hama sekunder. Contoh. Gejal busuk oleh Ditylenchus destructor pada umbi kentang.
3. Nekrosis pada permukaan
Nematoda yang makan akar tanaman dari luar, mungkin akan menyebabkan matinya sel-sel yang terdapat di permukaan jaringan. Keadaan ini selanjutnya akan mengakibatkan terjadinya perubahan warna pada bagian tersebut. Apabila populasi nematoda yang menyerang tinggi dapat menyebabkan matinya sel-sel epidermis, sehingga akar-akar yang masih muda akan berubah warnanya menjadi kekuningan sam pai kecoklat-coklatan. Contoh Aphelenchoides parietinus menyerang Cladonia fimbriata (lumut kerak) dan Tylenchuluss semipenetrans menyerang tanaman jeruk
4. Luka
Gejala ini terjadi apabila cucukan nematoda menyebabkan terjadinya luka yang berukuran kecil sampai sedang. Contoh: Radopholus similis pada akar pisang.
5. Percabangan akar yang berlebihan (excessive root branching)
Adanya serangan nematoda dapat memacu terbentuknya akar-akar kecil di sekitar ujung akar. Contoh serangan Naccobus, Trichodorus.
6. Luka atau kematian ujung akar.
Setelah nematoda makan pada akar, mengakibatkan ujungnya akan terhenti pertumbuhannya, demikian pula terhentinya pertumbuhan cabang-cabang akar, sehingga akan timbul gejala:
a).“Stubby root”; yaitu cabang-cabang akar yang berukuran kecil akan terhenti pertumbuhannya, sehingga membentuk ikatan akar.
b.)“Coarse root”, yaitu apabila pertumbuhan akar yang menyamping terhenti, beberapa diantaranya berukuran pendek, system perakaran utama lebih besar dan tidak banyak dijumpai akar-akar yang kecil.
c).“curly tip”, yaitu luka yang terjadi pada sisi akar dekat ujung, yang mungkin akan menghambat pertumbuhan dan pemanjangan akar pada bagian sisi tersebut. Akibatnya akar akan memuntir. Gejala ini timbul akibat serangan nematoda Xiphinema (dagger nematode).
Berbagai macam reaksi biokimia sebagai respon tanaman terhadap serangan nematode
1.Hipertropi atau hiperplasia
Hipertropi adalah ukuran sel dalam jaringan bertambah besar. Hiperplasia adalah jumlah sel dalam jaringan bertambah banyak.
Contoh: Tanaman tomat yang terserang Meloidogyne hapla.
Meloidogyne pada stadium II akan menyerang bagian ujung akar yang bersifat meristematik. Sel-sel ini akan selalu mengadakan pembelahan dan pembelahannya dikendalikan oleh senyawa IAA.. Pada saat nematoda menyerang tanaman, dari kelnjar subdorsal dikeluarkan ensim protease. Ensim ini akan memecah protein menjadi asam amino. Salah satu jenis asam amino hasil pemecahan adalah triptofan. Triptofan diketahui sebagai precursor terbentuknya IAA. Dengan semakin banyak IAA yang terbentuk mengakibatkan peningkatan pembelahan sel. Oleh karena itu tanaman akan membentuk sel yang berukuran lebih besar (giant sel). Sebenarnya tujuan pembentukan puru ini bagi tanaman adalah untuk menghambat gerakan nematoda dalam jaringan..
Ada dua teori mengenai terbentuknya puru akar.
1). Puru akar terjadi akibat bergabungnya beberapa sel menjadi satu, kemudian dindingnya larut.
2). Puru akar terjadi sebagai akibat adanya pembelahan sel yang giat tetapi tidak diikuti oleh terbentuknya dinding pemisah, sehingga dalam satu sel .
2. “Cell wall dissolution”
Contoh: Serangan Radopholus similis pada akar tanaman pisang.
Serangan nematoda ini menimbulkan rongga pada akar tanaman terutama pada akar yang disukai, oleh karena itu nematoda ini juga dikenal sebagai “burrowing nematode”.
Nematoda yang menyerang akar pisang mengeluarkan ensim selulase, yaitu merombak selulosa. Selulosa merupakan bahan penyusun dinding sel. Akibat larutnya selulosa maka akan terjadi rongga pada sel-sel penyusun akar. Gejala ini kalau dilihat dari luar tampak sebagai becak-becak coklat.
3. Middle lamella dissolution
Misal: Tanaman brambang yang terserang Ditylenhus dipsaci. Nematoda ini sambil menyerang akan mengeluarkan ensim pektinase dan protopektinase. Kedua ensim tersebut mampu melarutkan senyawa pectin yang diketahui sebagai penyusun lamella
Pektin + pektinase + protopektinase ® asam pektat
Asam pektat menyebabkan busuk pada umbi bawang merah.
4. Terhambatnya pertumbuhan
Reaksi fisiologis ini biasa terjadi pada pertumbuhan di bawah tanah.
Contoh: Serangan Trichodorus (stubby root nematodes) pada akar jagung.
Serangan nematoda ini dapat menghambat pertumbuhan ujung akar, sehingga ujung akar tidak dapat memanjang, namun pada bagian sebelah bawah ujung akar tumbuh cabang-cabang akar yang berukuran pendek, gejala ini disebut stubby root.
5. Nekrosis (luka)
Contoh : Pratylenchus yang menyerang akar padi.
Pada waktu menyerang akar padi nematoda mengeluarkan ensim b glukosidase. Akar tanaman mempunyai hormon amigdalin. b glukosidase dan amigdalin akan bereaksi sehingga terbentuk senyawa benzaldehida + HCN, senyawa ini merupakan racun bagi sel-sel yang terkena, sehingga sel-sel akan mati (nekrosis).
glukosidase + amigdalin ® benzaldehida + HCN
Karena serangan ini terjadi di luar maka akan tampak becak-becak. Oleh karena itu Pratylenchus disebut juga sebagai Root lession nematodes.
6. Hipersensitif
Suatu keadaan dimana sel segera mati setelah terjadi kontak dengan nematoda. Sifat ini digunakan untuk mencegah lebih meluasnya serangan nematoda. Tanaman inang yang tahan terhadap serangan Meloidogyne sebenarnya disebabkan oleh sifat hipersensitif sel-sel yang terserang. Karena Meloidogyne dikenal sebagai parasit obligat maka matinya sel menyebabkan matinya Meloidogyne pula.
1. Pertumbuhan tidak normal yang diakibatkan oleh luka pada tunas, titik tumbuh, dan primordial bunga.
a) Tunas mati.
Kadang-kadang serangan nematoda menyebabkan matinya tunas atau titik tumbuh tanaman, sehingga tanaman tidak dapat hidup. Kasus ini terjadi pada tanaman strawberry yang terserang Aphelenchoides
b) Batang dan daun mengkerut
Serangan nematoda pada titik tumbuh tanaman, kadang-kadang tidak sampai menyebabkan tanaman mati dan masih memungkinkan batang, daun, atau struktur lain dapat berkembang. Perkembangan organ-organ tersebut tidak sempurna sehingga menyebabkan terjadinya pengerutan atau pemuntiran. Contoh tanaman gandum terserang larva Anguina tritici pada daerah titik tumbuhnya.
c) Puru biji
Biji tanaman rumputan atau biji-bijian yang terserang Anguina. Setelah bunga terbentuk, nematoda yang telah tumbuh sempurna mulai masuk dan menyerang pada bagian ini sampai nematoda dewasa. Di tempat inilah nematoda bekembang biak. Akibatnya primordial bunga akan membentuk puru yang di dalamnya berisi sejumlah besar larva nematoda; nematoda ini mampu hidup pada waktu yang cukup lama.
2. Pertumbuhan tidak normal sebagai akibat terjadinya luka pada bagian dalam batang dan daun.
a) Nekrosis
Beberapa jenis nematoda hidup dan makan dalam jaringan batang dan daun, akibatnya terjadi nekrosis. Contoh gejala penyakit “cincin merah” pada batang kelapa yang terserang oleh Rhadinaphelenchus cocophilus, terjadi karena adanya luka pada pangkal batang tanaman tersebut. Contoh lain, Ditylenchus dipsaci yang menyebabkan luka pada batang dan daun pada berbagai tanaman.
b) Becak dan luka daun.
Nematoda yang menyerang daun, kadang-kadang makan dan merusak parenkim. Nematoda tersebut masuk melalui stomata. Contoh: Aphelenchoides ritzmabosi yang menyerang daun Chrysantemum.
c) Puru pada daun
Anguina balsamophila dan A. millefolii menyebabkan terjadinya puru pada daun yang terserang oleh nematoda ini.
B. Gejala di bawah permukaan tanah.
1. Puru akar
Gejala ini tampak apabila suatu tanaman terserang nematoda puru akar. Ada beberapa jenis nematoda yang menyebabkan puru akar, yaitu Naccobus, Ditylenhus radicicola. Kedua nematoda tersebut membentuk puru pada akar tanaman oat, barley dan jenis rerumputan lain.
2. Busuk
Nematoda yang masuk pada tanaman menyebabkan luka. Terjadinya luka ini mula-mula disebabkan oleh cucukan nematoda, namun kerusakan yang lebih berat yang terjadi selanjutnya mungkin diakibatkan oleh serangan organisme lain yang masuk sebagai hama sekunder. Contoh. Gejal busuk oleh Ditylenchus destructor pada umbi kentang.
3. Nekrosis pada permukaan
Nematoda yang makan akar tanaman dari luar, mungkin akan menyebabkan matinya sel-sel yang terdapat di permukaan jaringan. Keadaan ini selanjutnya akan mengakibatkan terjadinya perubahan warna pada bagian tersebut. Apabila populasi nematoda yang menyerang tinggi dapat menyebabkan matinya sel-sel epidermis, sehingga akar-akar yang masih muda akan berubah warnanya menjadi kekuningan sam pai kecoklat-coklatan. Contoh Aphelenchoides parietinus menyerang Cladonia fimbriata (lumut kerak) dan Tylenchuluss semipenetrans menyerang tanaman jeruk
4. Luka
Gejala ini terjadi apabila cucukan nematoda menyebabkan terjadinya luka yang berukuran kecil sampai sedang. Contoh: Radopholus similis pada akar pisang.
5. Percabangan akar yang berlebihan (excessive root branching)
Adanya serangan nematoda dapat memacu terbentuknya akar-akar kecil di sekitar ujung akar. Contoh serangan Naccobus, Trichodorus.
6. Luka atau kematian ujung akar.
Setelah nematoda makan pada akar, mengakibatkan ujungnya akan terhenti pertumbuhannya, demikian pula terhentinya pertumbuhan cabang-cabang akar, sehingga akan timbul gejala:
a).“Stubby root”; yaitu cabang-cabang akar yang berukuran kecil akan terhenti pertumbuhannya, sehingga membentuk ikatan akar.
b.)“Coarse root”, yaitu apabila pertumbuhan akar yang menyamping terhenti, beberapa diantaranya berukuran pendek, system perakaran utama lebih besar dan tidak banyak dijumpai akar-akar yang kecil.
c).“curly tip”, yaitu luka yang terjadi pada sisi akar dekat ujung, yang mungkin akan menghambat pertumbuhan dan pemanjangan akar pada bagian sisi tersebut. Akibatnya akar akan memuntir. Gejala ini timbul akibat serangan nematoda Xiphinema (dagger nematode).
Berbagai macam reaksi biokimia sebagai respon tanaman terhadap serangan nematode
1.Hipertropi atau hiperplasia
Hipertropi adalah ukuran sel dalam jaringan bertambah besar. Hiperplasia adalah jumlah sel dalam jaringan bertambah banyak.
Contoh: Tanaman tomat yang terserang Meloidogyne hapla.
Meloidogyne pada stadium II akan menyerang bagian ujung akar yang bersifat meristematik. Sel-sel ini akan selalu mengadakan pembelahan dan pembelahannya dikendalikan oleh senyawa IAA.. Pada saat nematoda menyerang tanaman, dari kelnjar subdorsal dikeluarkan ensim protease. Ensim ini akan memecah protein menjadi asam amino. Salah satu jenis asam amino hasil pemecahan adalah triptofan. Triptofan diketahui sebagai precursor terbentuknya IAA. Dengan semakin banyak IAA yang terbentuk mengakibatkan peningkatan pembelahan sel. Oleh karena itu tanaman akan membentuk sel yang berukuran lebih besar (giant sel). Sebenarnya tujuan pembentukan puru ini bagi tanaman adalah untuk menghambat gerakan nematoda dalam jaringan..
Ada dua teori mengenai terbentuknya puru akar.
1). Puru akar terjadi akibat bergabungnya beberapa sel menjadi satu, kemudian dindingnya larut.
2). Puru akar terjadi sebagai akibat adanya pembelahan sel yang giat tetapi tidak diikuti oleh terbentuknya dinding pemisah, sehingga dalam satu sel .
2. “Cell wall dissolution”
Contoh: Serangan Radopholus similis pada akar tanaman pisang.
Serangan nematoda ini menimbulkan rongga pada akar tanaman terutama pada akar yang disukai, oleh karena itu nematoda ini juga dikenal sebagai “burrowing nematode”.
Nematoda yang menyerang akar pisang mengeluarkan ensim selulase, yaitu merombak selulosa. Selulosa merupakan bahan penyusun dinding sel. Akibat larutnya selulosa maka akan terjadi rongga pada sel-sel penyusun akar. Gejala ini kalau dilihat dari luar tampak sebagai becak-becak coklat.
3. Middle lamella dissolution
Misal: Tanaman brambang yang terserang Ditylenhus dipsaci. Nematoda ini sambil menyerang akan mengeluarkan ensim pektinase dan protopektinase. Kedua ensim tersebut mampu melarutkan senyawa pectin yang diketahui sebagai penyusun lamella
Pektin + pektinase + protopektinase ® asam pektat
Asam pektat menyebabkan busuk pada umbi bawang merah.
4. Terhambatnya pertumbuhan
Reaksi fisiologis ini biasa terjadi pada pertumbuhan di bawah tanah.
Contoh: Serangan Trichodorus (stubby root nematodes) pada akar jagung.
Serangan nematoda ini dapat menghambat pertumbuhan ujung akar, sehingga ujung akar tidak dapat memanjang, namun pada bagian sebelah bawah ujung akar tumbuh cabang-cabang akar yang berukuran pendek, gejala ini disebut stubby root.
5. Nekrosis (luka)
Contoh : Pratylenchus yang menyerang akar padi.
Pada waktu menyerang akar padi nematoda mengeluarkan ensim b glukosidase. Akar tanaman mempunyai hormon amigdalin. b glukosidase dan amigdalin akan bereaksi sehingga terbentuk senyawa benzaldehida + HCN, senyawa ini merupakan racun bagi sel-sel yang terkena, sehingga sel-sel akan mati (nekrosis).
glukosidase + amigdalin ® benzaldehida + HCN
Karena serangan ini terjadi di luar maka akan tampak becak-becak. Oleh karena itu Pratylenchus disebut juga sebagai Root lession nematodes.
6. Hipersensitif
Suatu keadaan dimana sel segera mati setelah terjadi kontak dengan nematoda. Sifat ini digunakan untuk mencegah lebih meluasnya serangan nematoda. Tanaman inang yang tahan terhadap serangan Meloidogyne sebenarnya disebabkan oleh sifat hipersensitif sel-sel yang terserang. Karena Meloidogyne dikenal sebagai parasit obligat maka matinya sel menyebabkan matinya Meloidogyne pula.
Langganan:
Postingan (Atom)